Mitos yang berkembang pada kebanyakan pria sekarang menunjukkan bahwa “menikmati” wanita yang masih perawan akan lebih nikmat dibandingkan dengan yang sudah tidak perawan tidak selalu benar. Ada fakta yang berbicara lain, ternyata wanita yang sudah menikah [tentu saja sudah tidak perawan] memiliki kenikmatan lebih dibandingkan dengan wanita masih perawan. Apa alasan utamanya, simak pengalaman seorang eksekutif muda yang bekerja di bilangan Thamrin tentang pengalaman seksnya berikut ini: Sejak mulai berkenalan saat makan siang dengan Sari, seorang karyawati perusahaan sekuritas, Toni mulai tertarik dan terlibat affair dengannya. Tadinya, banyak orang yang tidak tahu hubungan mereka berdua.
Namun, lama-kelamaan ketahuan juga. Kenapa mesti disembunyikan? Selidik-punya selidik ternyata Sari sudah bersuami, sudah menikah, meski belum punya anak. Maklum, baru satu tahun menikahnya. Sari memang masih muda, cantik, dan seksi. Pantas saja jika Toni yang lebih muda dua tahun dari Sari, suka padanya. Kenapa Toni memilih "jalan bareng" dengan Sari ketimbang perempuan lain yang masih "perawan"? Begini. Sebetulnya, tanpa melihat status dan usia, Sari wajar untuk disukai dan dicintai lelaki, bukan saja oleh Toni, tapi juga lelaki lainnya. Jadi, rasa cinta yang tumbuh dalam diri Toni tidak bisa disalahkan. [Photo] masih perawan, alot! Cinta pun tidak memandang batasan usia seseorang. Apalagi, beda usia antara Toni dan Sari hanya dua tahun. Jika Toni adalah seorang lelaki dewasa, berwibawa, dan tegas, sifat dan sikapnya itu dapat menutupi usia mudanya. Bagi perempuan, yang diharapkan dari lelaki adalah bisa melindungi sekaligus mengayomi dirinya. Itu yang penting dan utama. Jika itu diperolehnya, maka usia yang berbeda, jauh sekali pun, tidak jadi soal. Nah, lalu, bagaimana dengan status Sari yang sudah menikah? Apalah artinya status di jaman sekarang ini. Yang dicari semua orang tentunya adalah kebahagiaan, di samping kenikmatan seksual. Buat apa memaksakan mencari perempuan yang belum menikah tapi tidak sesuai dengan "selera". Jika sosok Sari merupakan idaman Toni selama ini, kenapa mereka tidak bersatu. Keperawanan? Perawan atau tidak, yang pasti Toni akan merasakan hal yang sama saat bersetubuh dengan Sari. Bahkan, banyak lelaki yang ingin pasangannya lihai bercinta, selihai dirinya. Karena sudah menikah, Sari tentu sudah "berpengalaman" dalam urusan esek-esek. Bisa-bisa, justru Toni yang nanti diajari oleh Sari. Dan ini, mungkin menjadi fantasi seks Toni selama ini pula. Yakni diajar tentang seks oleh pasangannya. [Photo] sudah nikah, lihay! Berbeda dengan Toni, Pengalaman Faris “menikmati” pacarnya yang masih perawan penuh dengan lika-liku. Kalau dulu Faris sudah sering ber ML ria dengan mantan-mantan pacarnya. Begitu menghadapi Indah, pacarnya yang baru dan masih perawan, Faris mengalami kesulitan. Faris harus melakukan pendekatan yang memakan waktu lama.
Kalau pengalaman Toni melakukan pendekatan dengan Sari dalam tempo singkat, itu karena Sari sudah menikah, dan semua topik pembicaraan mengenai kebutuhan yang satu itu [seks-red] langsung nyambung. Bahkan saat Faris mengajak ML Indah, dari mulai pemanasan yang malu2 sampai rintihan kesakitan yang mengganggu, membuat Faris uring-uringan dan frustasi. Tiap akan masuk selalu tertahan dengan rintihan kesakitan Indah. Kefrustasian Faris makin bertambah dengan sikap pasifnya Indah yang hanya diam saja terlentang. Padahal Faris kan sangat ingin dia diservis secara memuaskan oleh Indah namun keadaan terbalik, Faris yang harus mengajari Indah untuk ML. Situasi seperti ini hanya mungkin terjadi karena bagi Indah ML kali ini adalah untuk yang pertama kalinya. Setelah sekian lama bergulat dengan kekesalan, akhirnya Faris terpaksa menjebol keperawanan Indah. Namun Faris tidak bisa berbuat banyak, karena setelah itu Indah merasakan sakit yang amat sangat. Darah keperawanannya membanjiri sprei kamar kostnya. Nah pilih yang mana ; perawan atau yang sudah expert? Terserah Anda punya selera!
Namun, lama-kelamaan ketahuan juga. Kenapa mesti disembunyikan? Selidik-punya selidik ternyata Sari sudah bersuami, sudah menikah, meski belum punya anak. Maklum, baru satu tahun menikahnya. Sari memang masih muda, cantik, dan seksi. Pantas saja jika Toni yang lebih muda dua tahun dari Sari, suka padanya. Kenapa Toni memilih "jalan bareng" dengan Sari ketimbang perempuan lain yang masih "perawan"? Begini. Sebetulnya, tanpa melihat status dan usia, Sari wajar untuk disukai dan dicintai lelaki, bukan saja oleh Toni, tapi juga lelaki lainnya. Jadi, rasa cinta yang tumbuh dalam diri Toni tidak bisa disalahkan. [Photo] masih perawan, alot! Cinta pun tidak memandang batasan usia seseorang. Apalagi, beda usia antara Toni dan Sari hanya dua tahun. Jika Toni adalah seorang lelaki dewasa, berwibawa, dan tegas, sifat dan sikapnya itu dapat menutupi usia mudanya. Bagi perempuan, yang diharapkan dari lelaki adalah bisa melindungi sekaligus mengayomi dirinya. Itu yang penting dan utama. Jika itu diperolehnya, maka usia yang berbeda, jauh sekali pun, tidak jadi soal. Nah, lalu, bagaimana dengan status Sari yang sudah menikah? Apalah artinya status di jaman sekarang ini. Yang dicari semua orang tentunya adalah kebahagiaan, di samping kenikmatan seksual. Buat apa memaksakan mencari perempuan yang belum menikah tapi tidak sesuai dengan "selera". Jika sosok Sari merupakan idaman Toni selama ini, kenapa mereka tidak bersatu. Keperawanan? Perawan atau tidak, yang pasti Toni akan merasakan hal yang sama saat bersetubuh dengan Sari. Bahkan, banyak lelaki yang ingin pasangannya lihai bercinta, selihai dirinya. Karena sudah menikah, Sari tentu sudah "berpengalaman" dalam urusan esek-esek. Bisa-bisa, justru Toni yang nanti diajari oleh Sari. Dan ini, mungkin menjadi fantasi seks Toni selama ini pula. Yakni diajar tentang seks oleh pasangannya. [Photo] sudah nikah, lihay! Berbeda dengan Toni, Pengalaman Faris “menikmati” pacarnya yang masih perawan penuh dengan lika-liku. Kalau dulu Faris sudah sering ber ML ria dengan mantan-mantan pacarnya. Begitu menghadapi Indah, pacarnya yang baru dan masih perawan, Faris mengalami kesulitan. Faris harus melakukan pendekatan yang memakan waktu lama.
Kalau pengalaman Toni melakukan pendekatan dengan Sari dalam tempo singkat, itu karena Sari sudah menikah, dan semua topik pembicaraan mengenai kebutuhan yang satu itu [seks-red] langsung nyambung. Bahkan saat Faris mengajak ML Indah, dari mulai pemanasan yang malu2 sampai rintihan kesakitan yang mengganggu, membuat Faris uring-uringan dan frustasi. Tiap akan masuk selalu tertahan dengan rintihan kesakitan Indah. Kefrustasian Faris makin bertambah dengan sikap pasifnya Indah yang hanya diam saja terlentang. Padahal Faris kan sangat ingin dia diservis secara memuaskan oleh Indah namun keadaan terbalik, Faris yang harus mengajari Indah untuk ML. Situasi seperti ini hanya mungkin terjadi karena bagi Indah ML kali ini adalah untuk yang pertama kalinya. Setelah sekian lama bergulat dengan kekesalan, akhirnya Faris terpaksa menjebol keperawanan Indah. Namun Faris tidak bisa berbuat banyak, karena setelah itu Indah merasakan sakit yang amat sangat. Darah keperawanannya membanjiri sprei kamar kostnya. Nah pilih yang mana ; perawan atau yang sudah expert? Terserah Anda punya selera!