Tujuh Langkah Menjadi Pria Siaga

Minggu, 13 April 2008      0 komentar

Menjadi Pria Siaga
Butuh peran aktif suami untuk mengawal kedatangan sang jabang bayi. Atau menyitir bunyi sebuah iklan, menjadi suami Siaga (Siap Antar Jaga). Apa langkah yang bisa dilakukan Anda?
--------------------------------------------------------------------------------

SETIAP pasangan suami-istri tentu mendambakan kehadiran seorang anak. Sebagai suami, sudah siapkah Anda? Banyak hal yang harus dilakukan suami selama menunggu kelahiran jabang bayi. Jangan sampai selama sembilan bulan dalam kandungan sang istri, janin menjadi yatim secara psikologis. Karena Anda tak memberi perhatian padanya. Anda harus mengikuti proses kedatangan sang jabang bayi sejak dari kandungan. Apa saja yang bisa Anda lakukan?
Pertama, jangan remehkan pemenuhan kebutuhan fisik janin. Pertumbuhan sel-sel otak, kualitas pertumbuhan badan dan tulang sudah mulai ditentukan semenjak masa janin. Secara kuantitas, ibu perlu makan lebih banyak dari biasanya untuk disubsidikan kepada janin dalam rahim. Belum lagi masalah kualitas, makanan harus memiliki kandungan protein, vitamin, serta zat-zat gizi lain yang cukup. Nah, kewajiban Anda untuk menyediakan semua kebutuhan pangan istri demi pertumbuhan janin tersebut. Jangan pula lupa memberikan tambahan vitamin, penambah darah, serta kalsium. Anda juga mesti rajin mengontrol pola makan istri, menyediakan makanan ekstraberkualitas dan memberikan motivasi kepada istri untuk rajin mengkonsumsi makanan-makanan bergizi tersebut.

Kedua, berilah kasih sayang dan perhatian. Penelitian membuktikan, janin dalam kandungan sudah bisa merasakan sentuhan kasih sayang orang tua. Ia pun dapat menikmati suara lembut penuh kasih yang diperdengarkan orang tuanya di dekat perut ibu. Para ahli mengatakan, kelak setelah lahir, bayi akan lebih aktif merespons jenis suara yang kerap ia dengar semasa dalam rahim. Nah, untuk memberikan sentuhan kasih sayang tentu butuh suasana kejiwaan yang tenang dan bahagia. Anda berperan dalam turut menjaga kesehatan kejiwaan istri agar tetap stabil, tenang, dan bahagia.
Anda harus bisa memberikan perhatian penuh kepadanya. Misalnya, mendiskusikan perkembangan yang terjadi pekan demi pekan, bersama-sama mencari informasi mengenai kehamilan dan pendidikan anak, menemani istri ke dokter atau rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan setiap bulan, mendiskusikan rencana-rencana ke depan bagi calon bayi, hingga menyempatkan diri secara rutin mengelus perut istrinya sambil mengucapkan kalimat kasih sayang.
Ketiga, tak ada salahnya jika Anda memberikan hak-hak istimewa kepada istri semasa hamil. Anda bisa mengambil sebagian dari tugas istri bila Anda tidak memiliki seorang pembantu. Mencuci pakaian atau menyeterika, misalnya.

Keempat, pendidikan sudah bisa diterima manusia semenjak masih dalam kandungan. Karena janin berusia tujuh bulan sudah mulai terangsang mendengar suara-suara di sekitar perut ibu. Anda dan istri bisa memperdegarkan irama musik klasik misalnya. Karena suara-suara lembut yang mengasah rasa keindahan bisa merangsang pertumbuhan otak dan kecerdasan anak.

Kelima, ikut terlibat dalam mempersiapkan saat-saat kelahiran janin. Misalnya, menyediakan biaya persalinan, kebutuhan hidup calon bayi hingga pemulihan kesehatan ibu.

Keenam, Anda perlu membantu kesiapan dan kekuatan mental istri untuk melahirkan. Karena inilah saat perjuangan hidup dan mati istri. Anda harus memberikan perhatian, dorongan, serta motivasi kepada istri menghadapi masa sulit ini. Beberapa cara bisa ditempuh, seperti mengikutkan istri ke dalam kelas pelatihan pranatal (pendidikan prakelahiran) yang diselenggarakan di rumah-rumah sakit, hingga turut menemani proses kelahiran itu sendiri.

Ketujuh, adalah sangat berarti bila Anda bisa ikut hadir saat proses kelahiran. Kehadiran Anda, meski sekadar menemani, memegang tangan dan membisikkan kata-kata penghibur, akan memberi dorongan dan menambah kekuatan mental ekstra bagi istri. Keterlibatan Anda juga bermanfaat bagi Anda. Setidaknya ketika Anda menyaksikan kesakitan yang diderita istri, perjuangannya melawan maut, kelak Anda akan lebih menghargai dan memahami perasaan istri. Selain itu, akan tumbuh perasaan khusus terhadap sang bayi, sehingga akan lebih mengakrabkan ikatan batin antara Anda dan anak.
Tak ada salahnya kan menjadi pria Siaga (siap antar jaga). Itu toh demi keselamatan istri dan anak Anda. Yang juga berarti, kebahagiaan keluarga Anda.




(CN03)


http://sidiq.iman.googlepages.com/banner13.gif