Persiapan sebelum melepas masa lajang

Jumat, 04 April 2008      0 komentar

Sebelum Melepas Masa Lajang
Sebelum Melepas Masa Lajang
Ketika usia makin menanjak, sementara pasangan sudah siap, menikah tentu jalan terbaik untuk menjalani hidup. Namun, sebelum melepas lajang, ada banyak hal yang perlu Anda pahami dan renungkan. Ini agar pernikahan bisa berjalan langgeng, dan bisa mewujudkan keluarga bahagia.
Pertama, buat tujuan pernikahan. Pikirkan dan bicarakan secara terbuka tujuan pernikahan Anda. Tujuan ini amat penting sebagai kompas. Pernikahan tanpa suatu tujuan yang ditetapkan secara benar dan hati-hati akan berjalan seperti kapal yang tak tahu pelabuhan mana yang hendak dituju.
Kedua, memahami cinta. Definisi cinta bisa beragam. Ada yang mengatakan bahwa cinta adalah perasaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Cinta itu indah. Cinta itu penuh pengertian, dan sebagainya. Cinta lebih sebagai suatu keputusan. Mengapa demikian Perasaan yang muncul saat satu atau dua tahun pertama masa pacaran tidaklah bisa dikatakan sebagai cinta. Pada masa ini yang lebih berperan adalah emosi. Anda hanya melihat hal yang baik saja dari pasangan Anda. Setelah masa ini lewat, mulailah Anda melihat kekurangan pada dirinya. Pada saat ini, apabila Anda memutuskan untuk menerima pasangan Anda apa adanya dan memberikan komitmen sepenuhnya untuk tetap meneruskan hubungan ini, itu baru namanya cinta.

Ketiga
, penerimaan seutuhnya. Dua individu yang bersatu membentuk rumah tangga, pasti ada perbedaan, baik sikap, pola pikir, prinsip hidup, cara pengaturan keuangan, kebiasaan, dan sebagainya. Di sini setiap pasangan diharapkan untuk bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan dari pasangannya. Penerimaan ini tak boleh dijadikan alasan untuk mempertahankan "status qua". Maksudnya jangan pernah meminta pasangan Anda untuk hanya menerima kelemahan Anda, sedangkan Anda tak mau berubah. Ini namanya egois. Jika Anda menyadari kelemahan Anda dan pasangan Anda mau menerima kelemahan ini, maka gunakanlah penerimaan ini sebagai suatu batu loncatan untuk meningkatkan diri. Sehingga berkat penerimaan dan bantuan dari pasangan Anda apa yang sebelumnya merupakan kelemahan atau kekurangan, kini justru telah meningkat menjadi suatu keunggulan Anda.

Keempat
, selalu ingin belajar. Semua hal mengenai hidup bisa Anda pelajari. Jika Anda menemui kesulitan atau hambatan dalam kehidupan rumah tangga, ini merupakan berita baik. Lho? Pasalnya, hanya dengan menemui masalah dan memecahkan masalah itu Anda baru bisa tumbuh menjadi manusia yang lebih dewasa. Jadi setiap kesulitan atau ujian yang Anda hadapi sebenarnya menyiapkan Anda untuk sesuatu hal yang lebih besar dari apa yang telah Anda miliki saat ini. Makin banyak masalah yang Anda hadapi dan atasi, makin cepat pula proses pertumbuhan kepribadian Anda dan makin cepat proses sinergi antara Anda dan pasangan Anda.
Kelima, kata sosiolog Mary Laner, cek dulu tingkat ekspektasi Anda. Kalau ekspektasi itu terlalu tinggi, perkawinan atau pasangan Anda akan gagal bertemu di satu titik. Dan kalau itu terjadi, peluang terjadinya kegagalan perkawinan juga makin besar.
Aah, akhirnya! Anda kawin juga. Rupanya Anda telah bertemu belahan jiwa. Dan setelah merenung, dan ternyata siap, tak usah ragu untuk melangkah. CYBERNEWS. (CN03)


http://sidiq.iman.googlepages.com/banner13.gif